HarianBisnis-EduNation Fest 2025 akan berlangsung pada 29–31 Agustus di ICE BSD City, Tangerang.
Pameran ini mempertemukan lembaga pendidikan Islam unggulan dari dalam dan luar negeri.
Tujuannya menjawab kebutuhan pendidikan adaptif berbasis nilai-nilai Al-Qur’an.
Seluruh jenjang pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi ikut berpartisipasi.
Pengunjung bisa menggali info beasiswa, pertukaran pelajar, dan workshop pengembangan diri.
Teknologi pendidikan tampil sebagai solusi masa depan yang relevan.
Ketua KOPIN, Ali Saman, menilai lembaga Islam makin siap hadapi tantangan global.
FGD bertajuk “Menuju Indonesia Emas & Pendidikan Islam Global” digelar untuk membangun sinergi.
Ali menyebut kurikulum, SDM, dan tata kelola kini makin kompetitif.
Meski begitu, kolaborasi lintas sektor tetap sangat diperlukan.
Tanpa kolaborasi, potensi besar bisa berjalan tanpa arah.
Pendidikan Islam harus bertransformasi agar tidak tertinggal dalam era AI.
Prof. Muhammad Zuhdi mendorong integrasi teknologi dan literasi digital dalam pendidikan Islam.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan pedagogi kontekstual.
Nilai dan kearifan lokal wajib dijaga dalam proses modernisasi.
Ustaz Nafi’i Zainuddin menyoroti pentingnya sisi spiritual dan emosional SDM.
Teknologi perlu diimbangi akidah dan akhlak yang kuat.
Islam unggul memerlukan generasi beriman dan terampil teknologi sekaligus.
Ustaz Yusuf Utsman Baisa mengingatkan soal pentingnya adab digital.
Sekolah Islam harus jadi benteng sekaligus jembatan iman dan ilmu.
EduNation Fest bukan sekadar pameran, tapi gerakan pendidikan Islam masa depan.
Format hybrid B2B dan B2C menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Orang tua, pendidik, hingga pemangku kebijakan dilibatkan dalam agenda besar ini.
Puluhan sekolah dukung acara lewat inisiatif “Road to Dekirasai KOPIN.”
EduNation Fest jadi ruang kolaborasi dan inovasi pendidikan Islam berkelas global.