HarianBisnis.id-Heineken® kembali mempersembahkan pengalaman tak terlupakan di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024, yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran.
Sebagai sponsor resmi selama tiga tahun berturut-turut, Heineken® memperkenalkan konsep Good Times City, yang bertujuan untuk meningkatkan makna kebersamaan di tengah fenomena teknologi yang sering mengalihkan perhatian dari interaksi sosial di kota-kota besar.
Jessica Setiawan, perwakilan Heineken®, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penikmat konser.
Good Times City dirancang untuk memberikan pengalaman menyenangkan dan bermakna, mendorong pengunjung untuk lebih menghargai kebersamaan dan membangun hubungan sosial yang lebih erat.
Booth Heineken® di DWP 2024 menggunakan sekitar 70% material dari bahan daur ulang, termasuk poster, palet kayu, dan botol bekas.
Sekitar 440 palet, 2.306 botol, dan 350 kaleng bekas digunakan untuk membangun booth, yang diciptakan bekerja sama dengan GudRnD.
Dekorasi artistik dari limbah plastik, botol kaca, dan spanduk bekas melibatkan 35 orang dalam proses yang berlangsung selama dua bulan, dengan dukungan dari sejumlah bank sampah di Indonesia.
Mohammad Aldino dari GudRnD menambahkan bahwa kolaborasi ini menciptakan dampak positif dan menginspirasi generasi saat ini.
Sejak 2022, Heineken® telah mengusung nilai keberlanjutan melalui konsep Greener Bar dan Good Times House. Tahun ini, Good Times City menawarkan berbagai pengalaman menarik, seperti silent disco, VIP lounge, stiker wajah, dan stasiun pengisian daya bertenaga surya.
Pengunjung juga dapat menikmati photo booth Scrap and Snap dan mendapatkan pin foto AI dengan menukar kaleng bekas.
Melalui Good Times City, Heineken® tidak hanya ingin menciptakan momen istimewa bagi pengunjung, tetapi juga memperkuat kesadaran kolektif terhadap isu lingkungan.
Konsep ini merupakan langkah nyata dalam menggabungkan hiburan dengan kesadaran lingkungan, mengajak semua orang untuk berpartisipasi dalam menjaga bumi sambil merayakan kebersamaan.
ChatGPT can make mistakes.