Beranda » KBBI VI Dapat Diakses Daring dengan Fitur Partisipasi Publik

KBBI VI Dapat Diakses Daring dengan Fitur Partisipasi Publik

by Amelia

HarianBisnis.id-Literasi kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Salah satu fokus utama dari program ini adalah pengembangan kosakata bahasa Indonesia melalui pemutakhiran Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Saat ini, masyarakat dapat mengakses KBBI edisi VI secara daring melalui laman kbbi.kemdikbud.go.id atau mengunduh aplikasi KBBI VI di ponsel pintar. Dalam pembaruan berikutnya, jumlah entri dalam KBBI direncanakan akan ditingkatkan dari 120 ribu menjadi 200 ribu entri.

Untuk mendukung dan menyebarluaskan program ini, Badan Bahasa menggelar kegiatan bertajuk “Diseminasi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Rangka Kemitraan dengan Komisi X DPR RI” di Kabupaten Garut. Diseminasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan pengembangan KBBI kepada masyarakat dan melibatkan partisipasi publik dalam prosesnya.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menjelaskan bahwa diseminasi ini merupakan bentuk transparansi pemerintah dalam pelaksanaan program, terutama yang berkaitan dengan pengembangan KBBI. Badan Bahasa selalu terbuka dalam memberikan layanan dan mengutamakan kepuasan masyarakat.

“Badan Bahasa akan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan program ini, termasuk bekerja sama dengan Oxford University dan Lexicom Limited UK untuk KBBI,” ujar Imam, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (2/9/2024).

Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menyoroti bahwa bahasa Indonesia kini menduduki peringkat ke-11 bahasa yang paling sering digunakan di dunia menurut Ethnologue 2024, meskipun Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Ferdiansyah berharap agar bahasa Indonesia dapat naik peringkat hingga paling tidak ke posisi ketujuh.

Menurutnya, bahasa Indonesia perlu diperkenalkan lebih luas, tidak hanya secara de jure yang sudah diakui UNESCO, tetapi juga hingga ke tingkat pedagang kecil di Amerika Serikat yang dapat mengenali bahasa Indonesia.

You may also like

Leave a Comment