MediaSorotan.com-Menghadapi era digital, terutama bersamaan dengan masa pandemi Covid-19, banyak bisnis yang mengubah perilaku transaksi mereka ke online. Proses digitalisasi bisnis dan UMKM meningkat luar biasa selama 2020-2021. Pengguna e-commerce pun meningkat hingga 110% dengan transaksi yang dikuasai oleh 67% pengguna baru dan 93% di antaranya ingin terus menggunakan layanan digital.
Kebiasaan pengguna internet di Indonesia pun berubah. Dari yang sebelumnya rata-rata hanya menggunakan internet selama 3,6 jam sehari menjadi 4,7 jam dalam sehari. Dengan kebiasaan yang baru itu, kesempatan bisnis untuk sukses ketika go online pun seharusnya cukup tinggi. Namun ternyata hanya 20% bisnis yang berhasil bertahan selama masa transisi dari offline ke online. 80% yang lain gagal bertahan di tengah persaingan dan faktor lain.
Farizky Romadhony, PPC Lead Niagahoster, mengatakan hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Antara lain adalah kebanyakan bisnis hanya ingin go online karena melihat kesempatan tanpa memiliki pengetahuan akan apa yang harus dilakukan selanjutnya. “Setelah memiliki media sosial, atau menggunakan jasa influencer, mereka tidak memiliki strategi lanjutan. Padahal tidak ada yang namanya magic dalam digital marketing,” ujarnya.
Kebanyakan bisnis yang gagal karena instant adapt, kalah karena kompetisi yang sangat ketat di e-commerce karena semua pebisnis ingin langsung go online tanpa persiapan yang matang. Banyak yang lupa bahwa tujuan kita melakukan digital marketing adalah untuk audiens. “Berdasarkan riset, 90% bisnis UMKM tidak punya market research yang bagus. Bahkan mereka menjual produk sekunder yang mereka butuhkan tapi tidak tahu apakah orang lain membutuhkan produk tersebut atau tidak. Padahal mereka seharusnya menyelesaikan masalah orang lain,” lanjut Farizky.
Dalam hal digital ads, 70% pebisnis tidak tahu alasan mereka memilih satu channel atau platform untuk memasang iklan digital. Sehingga 80% tidak bisa bertahan setelah percobaan bulan pertama dan hanya 10% yang bisa bertahan di 3 bulan awal menggunakan media berbayar.
Terapkan Konsep Dasar Digital Marketing
Farizky menjelaskan adanya konsep dasar dalam ilmu marketing yang bisa diterapkan bagi bisnis dan UMKM yang ingin berhasil dalam melakukan digital marketing. Konsep Funnel dalam ilmu marketing menggambarkan interaksi produk dengan pasar, yaitu diawali dengan Awareness, Consideration, dan Conversion.
“Bisnis tidak boleh hanya berfokus pada membuat orang membeli produknya saja, tapi yang terpenting adalah membangun kepercayaan lewat campaign yang tepat. Jadi tidak boleh hanya berfokus pada conversion saja, tapi funnel di atas awareness juga harus dipertimbangkan baik-baik,” paparnya.
Membangun awareness bisa dilakukan dengan membuat konten yang menarik agar bisa meyakinkan pelanggan bahwa produk yang ditawarkan adalah produk yang berkualitas. Audiens akan tertarik dengan sendirinya jika konten yang disajikan bagus.
“Sebarkan postingan konten bagus itu ke banyak audiens. Jangan terlalu buru-buru ke target untuk menjual produk, tapi lebih penting agar bisnis dikenal dan dipercaya banyak orang. Jika sudah dipercaya, menggiring orang ke transaksi akan jauh lebih mudah,” ujar Farizky.
Di tahun 2022 ini, ada 3 strategi yang bisa diterapkan oleh bisnis dan UMKM dalam melakukan digital marketing, yaitu unique, personalized, dan long-term. Unique karena saat ini setiap orang bisa mendapatkan sekitar 100 ads dalam sehari dan mereka hanya memperhatikan 3 detik pertama. Jika 3 detik pertama tidak bisa menarik perhatian mereka, mereka akan ‘skip’ iklan tersebut. Maka dari itu bisnis harus membuat konten yang bisa meyakinkan orang lain mengapa mereka harus peduli dengan brand tersebut.
Iklan juga harus lebih personalized karena saat ini orang semakin ingin dimengerti dengan banyaknya keinginan yang mereka miliki. Kompetisi pun semakin ketat dan mengerikan, sehingga hal-hal yang umum dilakukan sudah tidak bisa diberlakukan lagi. Proses marketing harus lebih personal.
“Selanjutnya, bisnis harus bisa long-term. Bagaimana pelanggan melakukan repeat order dengan menawarkan solusi yang mereka butuhkan. Membantu pelanggan adalah hal penting saat ini. Semakin mereka merasa terbantu, semakin mereka akan terus bertahan,” kata Farizky.
Membuat Website Sebagai Ganti Toko Offline
Membuat website adalah sebuah lompatan terbesar dalam digital marketing. Jika secara konvensional toko adalah sebuah gambaran keseriusan suatu bisnis, maka website adalah bentuk toko untuk bisnis yang go online.
Sama seperti membangun toko, membangun website tentu tidak semudah yang dibayangkan. Apa yang harus dilakukan dan harus diletakkan di website agar orang percaya untuk mengunjunginya, sama seperti orang percaya untuk mengunjungi sebuah toko ketika mereka sedang berada di mal.
“Apa yang biasanya membuat kita percaya dan tertarik untuk masuk ke sebuah toko di mal dan membeli barangnya, itu juga yang bisa kita terapkan di website. Kuncinya ada pada UI UX, user experience, dan isi konten yang sering diubah dan dioptimalisasi sehingga orang lebih mudah percaya dengan website dan produk yang ditawarkan,” jelas Farizky.
Bagi pemilik bisnis dan UMKM yang ingin membuat website untuk bisnisnya, bisa memanfaatkan promo spesial akhir tahun web hosting dari Niagahoster yang diperpanjang hingga 15 Januari 2022.