HarianBisnis.id-Proline Resmikan Pabrik Alat Kesehatan Modern di Bekasi
Pabrik baru Proline mulai beroperasi di Kawasan Industri Jababeka III, Bekasi.
Fasilitas ini dibangun untuk memperkuat kemandirian produksi alat kesehatan nasional.
Kehadiran pabrik ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor alkes.
Peresmian dihadiri oleh Dirjen Kefarmasian & Alat Kesehatan Kemenkes RI.
Lucia Rizka Andalusia memberikan apresiasi atas inisiatif strategis Proline ini.
“Kami harap fasilitas ini mendorong penggunaan produk lokal berkualitas tinggi,” ujarnya.
Andi Widjaja menyatakan pabrik ini akan memperkuat pasokan alkes dalam negeri.
Proline siap mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis pemerintah.
Kapasitas produksi Kimia Klinik meningkat tiga kali lipat menjadi 960.000 kit per tahun.
Produksi Rapid Test melonjak 4,5 kali lipat mencapai 22,5 juta tes per tahun.
Kini Proline mampu memproduksi 4.000 unit instrumen diagnostik per tahun.
Fasilitas baru ini menambah kapasitas tes biomolekuler sebanyak 5 juta per tahun.
Produk Proline saat ini digunakan di lebih dari 7.000 fasilitas kesehatan nasional.
Target jangka panjangnya adalah memenuhi seluruh kebutuhan alkes nasional.
Proline juga berencana meningkatkan ekspor sebesar 20% tahun ini.
Prodia sebagai pemegang saham 39% mendukung penuh pengembangan ini.
“Langkah ini memberi nilai strategis bagi kedua perusahaan,” tegas Liana Kuswandi.
Mitra global Proline, DiaSys, turut mengapresiasi ekspansi ini.
“Kami yakin Proline akan menjadi pemain kunci di pasar global,” kata Günther Gorka.
Proline telah memegang sertifikasi ISO 13485:2016 sejak tahun 2013.
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk Proline mencapai 42,10%-55,85%.
Perusahaan berkomitmen meningkatkan penggunaan bahan baku lokal.
Kini komponen metal untuk instrumen diproduksi sendiri oleh Proline.
Dengan pabrik baru ini, Proline siap berkontribusi bagi ketahanan kesehatan Indonesia.
Ekspansi ini sekaligus memperkuat posisi Proline di pasar internasional.
