HarianBisnis.id-Hyundai Motor Group menggalang kolaborasi global untuk ekosistem hidrogen dalam APEC CEO Summit Korea 2025. Vice Chair Jaehoon Chang menegaskan hidrogen sebagai kunci menuju netralitas karbon.
Chang menyatakan hidrogen mampu atasi intermitensi energi terbarukan dan perkuat ketahanan energi. Ia menekankan perannya sebagai strategic energy carrier untuk sistem energi terlokalisasi.
Hyundai menyerukan kerja sama erat antara pemerintah dan industri dalam sesi “Hydrogen, Beyond Mobility, New Energy for Society”. Kolaborasi ini dinilai crucial untuk mempercepat adopsi teknologi hidrogen.
Ivana Jemelkova, CEO Hydrogen Council, menyoroti lonjakan investasi hidrogen bersih sepuluh kali lipat sejak 2020. Ia menekankan kebutuhan akan kebijakan yang jelas dan kolaborasi publik-swasta yang kuat.
Hyundai mengonfirmasi komitmennya untuk menerjemahkan momentum global menjadi aksi nyata. Grup akan memimpin dalam menciptakan permintaan dan memastikan pasokan di seluruh rantai nilai hidrogen.
Grup secara aktif mengembangkan kapasitas produksi hidrogen hijau melalui teknologi Waste-to-Hydrogen dan elektrolisis PEM. Proyek percontohan skala MW sedang berjalan di Buan, Boryeong, dan Jeju.
Hyundai juga meresmikan pembangunan pabrik fuel cell baru di Ulsan. Fasilitas ini akan memperkuat kemandirian produksi komponen utama dan basis manufaktur hidrogen di Korea.
Di tingkat global, Hyundai menjalankan berbagai proyek percontohan logistik hidrogen. Inisiatif seperti NorCAL ZERO di AS dan HTWO Logistics di Georgia mendukung rantai pasok ramah lingkungan.
Chang menegaskan bahwa membangun ekosistem hidrogen membutuhkan upaya kolaboratif, bukan kerja satu perusahaan saja. Hyundai siap memimpin di kedua sisi, penciptaan permintaan dan pasokan.
Sebagai pelopor selama 30 tahun, Hyundai akan terus perkuat kepemimpinan di seluruh rantai nilai hidrogen. Grup berencana tampil di World Hydrogen Expo 2025 untuk dorong inovasi lebih lanjut.
