HarianBisnis.id-Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk susu Fresh Factory Indonesia (FFI) ke Malaysia dan Filipina.
Kunjungannya ke pabrik FFI Cikarang ini targetkan ekspor 4.500 kontainer senilai Rp 2 triliun tahun ini. FFI kini pasarkan produknya ke enam negara Asia Tenggara.
Pabrik FFI Cikarang berdiri di lahan 25,4 hektar dengan nilai investasi Rp 3,8 triliun. Fasilitas ini miliki kapasitas produksi hingga 1 miliar kilogram per tahun. Mereka menghasilkan susu siap minum, kental manis, dan krimer untuk pasar domestik dan global.
Mendag Budi apresiasi kontribusi industri pengolahan seperti susu yang dorong ekspor nasional naik 8,03%. Lebih dari 80% ekspor Indonesia berasal dari produk olahan. Data ini tunjukkan daya saing industri dalam negeri yang semakin kuat.
FFI jalin kemitraan dengan 30.000 peternak lokal melalui program Dairy Development. Program ini tingkatkan kualitas susu dan produktivitas peternakan. Kemitraan ini juga perkuat koperasi dan dongkrak ekonomi peternak.
Perusahaan juga aktif dalam edukasi gizi untuk siswa, guru, dan orang tua. FFI jalankan program pilot Makan Bergizi Gratis dengan pasok susu ke sekolah. Mereka dorong kebiasaan sarapan sehat dengan susu setiap hari.
FFI laksanakan riset SEANUTS II untuk tekan angka stunting dan anemia. Hasil riset menunjukkan anak yang minum susu pagi dapat asupan vitamin D 4,4 kali lebih banyak. Asupan kalsiumnya juga 2,6 kali lebih tinggi dibanding yang tidak rutin.
Pabrik FFI terapkan teknologi hijau dan targetkan nol emisi karbon pada 2050. Mereka sudah gunakan boiler biomassa, panel surya, dan daur ulang air limbah. Sebanyak 55.000 palet ramah lingkungan juga digunakan untuk distribusi.
Mendag saksikan live shopping edukasi produk bersama Direktur Marketing FFI. Ia apresiasi kemitraan FFI dengan UMKM untuk dorong inovasi dan daya saing produk susu Indonesia di kancah global
