Beranda » Adira Finance Mencatatkan Laba Bersih Tumbuh 44,3% y/y di Kuartal I-2022

Adira Finance Mencatatkan Laba Bersih Tumbuh 44,3% y/y di Kuartal I-2022

by Amelia

HarianBisnis.id – Memasuki awal tahun 2022, ekonomi global dan domestik masih dibayangi merebaknya kasus Covid-19 akibat munculnya varian baru Covid-19 Omicron yang memiliki penularan lebih cepat namun tingkat fatalitas yang lebih rendah dibanding varian sebelumnya sehingga menciptakan gelombang ketiga peningkatan kasus Covid-19. Oleh karena itu, berbagai negara termasuk Indonesia memperketat pembatasan mobilitas untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19. Di Indonesia, program vaksinasi nasional terus dilakukan secara masif oleh Pemerintah menjadi salah satu katalis positif bagi proses pemulihan ekonomi di tahun 2022. Sehingga di akhir Maret 2022, penyebaran Covid-19 dapat terkendali dengan cepat dan pemulihan ekonomi domestik diharapkan terus berlanjut di tahun 2022.

Di sisi lain, adanya peningkatan risiko ekonomi global akibat dampak eskalasi ketegangan geopolitik RusiaUkraina diikuti dengan sanksi dari beberapa negara terhadap Rusia mempengaruhi kenaikan harga komoditas di awal tahun 2022 termasuk di dalamnya komoditas energi dan pangan sehingga mendorong tekanan inflasi di beberapa negara global. Akibatnya berbagai Lembaga Keuangan dapat memberikan downside risk terhadap prospek ekonomi global di tahun 2022. International Monetary Fund (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi global turun dari 4,4% ke 3,6% di tahun 2022.

Di Indonesia, Pemerintah optimis bahwa prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 diperkirakan tumbuh sekitar 4,8%-5,5%. Inflasi domestik mulai beranjak meningkat berada di level 2,6% di Maret 2022, dari 1,9% di Desember 2021. Sedangkan nilai tukar masih stabil di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung sehingga Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga BI7DRR di level 3,50%.

Seiring berangsur pulihnya ekonomi domestik, penjualan ritel mobil baru domestik berhasil tumbuh signifikan sebesar 33,6% y/y menjadi 238 ribu unit dan penjualan motor domestik naik sebesar 17,1% y/y menjadi 1,3 juta unit hingga Maret 2022. Per 31 Maret 2022, insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan segmen harga jual antara Rp 200 juta sampai dengan Rp 250 juta telah berakhir. Namun konsumen tetap dapat menikmati insentif PPnBM untuk segmen mobil LCGC dengan tarif potongan sebesar 2/3 dari tarif PPnBM.

Sejalan dengan kenaikan penjualan otomotif domestik, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 32,5% y/y menjadi Rp7,2 triliun di 1Q2022. Dengan demikian total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) Perusahaan sebesar Rp 40,8 triliun hingga Maret 2022 atau mengalami sedikit penurunan sebesar 2,8% y/y dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan pada piutang yang dikelola disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru.

Di samping itu, pandemi Covid-19 yang terjadi dalam kurun waktu 2 tahun mengakselerasi adopsi teknologi digital di berbagai ekosistem bisnis. Oleh karena itu, Adira Finance terus melanjutkan pengembangan dan mempercepat digitalisasi di seluruh organisasi dan ekosistem seperti melakukan proses digital/ otomatisasi dan berinvestasi dalam bisnis digital (Adiraku, momobil.id, momotor.id, moservice.id, dicicilaja.co.id dan lain-lain) untuk mendorong efisiensi bisnis dan mempermudah nasabah dalam melakukan pembiayaan bersama Adira Finance.

Di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid yang diselenggarakan pada April 2022, Adira Finance hadir sebagai Official Multifinance Partner bersama dengan Danamon dan didukung oleh MUFG sebagai Official Bank Partner menawarkan beragam program dan promo menarik seperti bunga pembiayaan yang kompetitif, cashback, dan berbagai promo menarik lainnya bagi para pengunjung IIMS Hybrid 2022. Selain produk otomotif, Perusahaan juga menawarkan pembiayaan untuk produk non-otomotif seperti gadget, elektronik, furnitur, hingga pinjaman dana multiguna (MPL).” Kata I Dewa Made Susila, Direktur Utama*.

Hingga Maret 2022, Perusahaan telah memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak oleh krisis ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19. Per posisi Desember 2021, jumlah kumulatif nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak Rp19 triliun. Sementara itu, nilai outstanding akun restrukturisasi telah menurun menjadi Rp4,31 triliun dimana Rp24 miliar masih dalam masa tenggang per posisi Maret 2022.

Per posisi Maret 2022, Rasio gross NPL konsolidasi membaik menjadi sebesar 2,0%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,4% yang didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen.

Adira Finance mencatatkan kinerja yang cukup baik hingga Maret 2022, dimana Perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih meningkat sebesar tumbuh 44,3% y/y menjadi Rp304,5 miliar. Peningkatan ini didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 3,9% y/y menjadi Rp2,2 triliun, sementara beban bunga turun 8,1% y/y menjadi Rp780 miliar yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga. Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 11,7% y/y menjadi Rp1,5 triliun dan margin bunga bersih meningkat menjadi 14,4% di 1Q22. Beban operasional meningkat sebesar 5,6% sejalan dengan pertumbuhan bisnis Perusahaan, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 33,3% y/y menjadi Rp284 miliar di 1Q22 jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara keseluruhan Adira Finance membukukan laba bersih sebelum pajak tumbuh 41,2% y/y menjadi Rp395,4 miliar. Hasilnya, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing meningkat menjadi sebesar 4,9% dan 14,6%.

Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal (pinjaman bank dan obligasi). Per posisi Maret 2022, Pembiayaan Bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal Perusahaan di Maret 2022 turun 12,1% y/y menjadi Rp 11,8 triliun. Hasilnya, gearing ratio turun dari sebelumnya 1,6 kali menjadi 1,4 kali di kuartal I/2022. Di bulan Maret 2022, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi PUB V Tahap III dan Sukuk Mudharabah IV Tahap III tahun 2022 senilai Rp 2,0 triliun dengan oversubscribe 3,4x.

You may also like

Leave a Comment