HarianBisnis.id-Kebijakan efisiensi anggaran menyebabkan penurunan signifikan tingkat hunian di industri perhotelan Indonesia.
Pengurangan anggaran perjalanan dinas dan rapat berdampak pada penurunan okupansi hotel di berbagai daerah.
Hotel yang mengandalkan sektor MICE merasakan dampak terbesar, terutama di kota-kota besar.
Survei IHGMA menunjukkan tingkat hunian nasional turun 10% hingga 20%, mengakibatkan kerugian pendapatan besar.
Jakarta, Bandung, dan Surabaya mencatat penurunan okupansi terbesar dibandingkan kota lainnya.
Wita Jacob dan Garna Sobhara Swara menekankan pentingnya inovasi dalam strategi pemasaran untuk diversifikasi pasar.
Mereka menyarankan mengurangi ketergantungan pada segmen MICE yang terdampak kebijakan efisiensi.
Angkoso Soekadari menyatakan asosiasi perhotelan berperan penting dalam mendukung adaptasi hotel terhadap perubahan pasar.
Dr. I Nyoman Sarya menekankan perlunya kerja sama antara sektor perhotelan dan pemerintah untuk keberlangsungan industri.
Penurunan okupansi memaksa banyak hotel mengurangi tenaga kerja guna menekan biaya operasional.
Hotel di daerah terdampak masih terbantu oleh adanya objek wisata unggulan di sekitarnya.
Industri pendukung seperti katering dan transportasi juga terkena imbas dari berkurangnya kegiatan di hotel.
Pelaku industri perhotelan mencari langkah strategis dan inovatif untuk bertahan dalam menghadapi tantangan ini.
Dr. I Gede Arya Pering Arimbawa menyatakan adaptasi bisnis membutuhkan waktu namun tetap harus dilakukan.
Ke depan, industri perhotelan perlu menemukan solusi untuk berkembang meski ada kebijakan efisiensi anggaran.
IHGMA dan PHRI akan bersinergi untuk mengajukan rekomendasi kepada pemerintah guna meringankan beban industri.
Rekomendasi tersebut diharapkan dapat membantu hotel beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah.
Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan dalam industri perhotelan.
Dukungan pemerintah dan asosiasi sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi industri.
Industri perhotelan harus terus beradaptasi dan mencari peluang baru untuk tetap bertahan dan berkembang.
